Bermula dari usulan seorang kakak ipar yaitu perkemahan keluarga besar. Awalnya usulan itu hanya diutarakan secara personal. Pada awalnya saya beranggapan paling yang berminat hanya keluarga saya dan kakak saya tadi. Acaara itu sejatinya akan bertempat di Dlundung. Konsep acaranya: santai. Zsaat ide itu disampaikan ke group keluarga, ternyata ada tambahan empat keluarga lagi.
Karena cukupbanyak peserta, segera saja dilakukan persiapan. Konsep awalnya adalah santai, tapi walaupun sesantai-santainya ternyata tetap ribet juga. Mulai dari mencari parafin, mempersiapkan baju-baju hangat, selimut hingga mencari persewaan tenda.
Ketika menemukan sebuah jasa persewaan tenda untuk camping, ternyata pelayanan yang diberikan sangat tidak ramah, diping pong, berbelit, dan super lemot. Harga yang ia tawarkan 30 ribu rupiah per hari, dengan minimal dua hari sewa.
Agar lebih memastikan persiapan apa saja sebelum hari H, segera saja saya meluncur ke lokasi, sekaligus memesan tempat.
Dari Surabaya ke lokasi hanya butuh waktu satu setengah jam menggunakan motor. Setelah sampai di lokasi perkemahan, segera saja saya memesan tempat. Ternyata si mbak pengelola juga menyewakan tenda. Harga yang ditawarkan 50 ribu per hari, kapasitas empat orang, termasuk matras 2 lembar dan sudah siap huni saat kita datang. Sungguh penawaran yang tidak bisa saya tolak bila dibandingkan dengan penawaran pertama yang tidak ramah tadi. Bahkan ia menyediakan juga paket makanan dengan harga 10 ribu per porsi. Dan satu hal yang saya lupakan, si mbak juga menjual kayu bakar. Ternyata kelengkapan fasilitas seperti ini sangat membantu saya yang pemula dan sudah kerepotan untuk mempersiapkan berbagai perlengkapan untuk acara seperti ini. Balik ke Surabaya membawa perasaan lega.
Waktunya telah tiba, maunya berangkat dari Surabaya setelah sarapan dan pulang dari Dlundung jam 10 pagi, sebab memang jam segitu jadwalnya. Namun begitulah, kalau dengan anak -anak , serba ribet, hingga kita bisa berangkat jam 11. Rombongan pertama dua motor, sebagai tim pendahuluan, melihat apa yang masih kurang agar bisa dibawa oleh rombongan berikut. Perjalanan agak tersendat karena satu motor ada yang kepanasan.
Sampai di lokasi, tenda yang kita pesan sudah berdiri dan siap huni, seperti sewa rumah aja. Kita menyewa lima buah tenda dan semuanya dalam kondisi yang bagus. Setelah menaruh barang, kita segera menuju air terjun.
Jarak perkemahan ke air terjun kurang lebih 500 meter. Ternyata di situ sudah banyak pengunjung yang hanya ingin nendatangi air terjun tanpa berkemah. Cukup menikmati keindahan air terjun, saya dan rombongan kecil ini kembali ke perkemahan.
Sepertinya para pengunjung perkemahan banyak yang belum datang, saat yang tepat untuk berkeliling mengamati lingkungan perkemahan ini. Dibandingkan dengan kali pertama saya datang ke tempat ini, kondisi sangat jauh berbeda. Jalan menuju air terjun sudah dicor dengan beton, sehingga sudah tidak becek dan aman dilalui anak kecil. Fasilitas MCK sudah sangat baik. Tersedia pula tempat ibadah.
Selepas siang, pengunjung perkemahan sudah banyak yang datang, ternyata pengelola mengelompokkan para pengunjung dalam kawasan tertentu. Terdapat kawasan Pramuka, remaja, keluarga dan pengunjung perorangan.
Malam hari saatnya menyalakan api unggun, parafin sangat membantu bagi pemula seperti kami. Parafin itu cukup diletakkan di bawah tumpukan kayu, lalu dibakar dan nggak perlu ditiup-tiup yang bisa bikin kita malah kelaparan setelahnya. Sebenarnya pengelola menjual kayu bakar dengan harga 25 ribu per ikat, namun di rumah banyak kayu sisa renovasi, jadi kami putuskan untuk membawa dari rumah. Kayu bakar memang sangat penting, utamanya untuk penghangat. Mulai malam hingga pagi sekali suhu udara makin dingin, mencapai sepuluh derajat Celcius. Namun jika ingin mencari kehangatan, di sekitar perkemahan banyak warung penjual minuman penghangat.
Saat matahari mulai menyinari bumi, kami bersiap menuju air terjun, sebab kemarin masih belum puas.. Setelah puas bermain air, kami kembali ke perkemahan dan melanjutkan acara dengan permainan untuk anak-anak. Hingga waktu untuk checkout tiba., Kami mulai meninggalkan perkemahan.
Kesimpulan dari acara ini ternyata kami semua ingin mengulangi kembali kegiatan ini.
=-=-=-=-=-=-=
=-=-=-=-=-=-=